Pasar Solok Membara, 120 Kios Terbakar
Belum genap satu bulan usai kebakaran hebat
menghanguskan 20 unit kios di kompleks pertokoan Pasar Raya Solok. Kemarin
(3/8), si jago merah kembali mengamuk. Akibatnya, sekitar 120 petak ruko di
kompleks pertokoan permanen tahap IV Pasar Raya Solok hangus terbakar.
Informasi yang dihimpun Padang Ekspres, kebakaran hebat yang menghanguskan ratusan ruko sekitar 03.30 itu, tepat berada di depan 20 unit kios yang terbakar pada 5 Juli lalu.
Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dilakukan petugas Satreskrim Polres Solok Kota, tercatat sekitar 120 ruko dan lapak pedagang habis dilalap api.
Meski tidak menelan korban jiwa, namun tak satu pun barang berhasil diselamatkan dari ruko dan lapak pedagang. Kerugian ditaksir mencapai Rp 20 miliar lebih.
Dari 120 ruko dan lapak itu, sebanyak 46 ruko dan lapak penjual baju dan celana di lantai II. Sisanya, ruko dan lapak kue, toko buku, kelontong, perabot, baju dan celana, serta bermacam jenis dagangan lainnya yang berada di lantai dasar.
Seperti halnya kebakaran beberapa waktu lalu, petugas pemadam kebakaran (Damkar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solok kembali dibuat panik seiring cepatnya api menyambar bangunan bertingkat itu. Terlebih lagi dari 5 unit mobil pemadam yang ada, hanya satu yang dapat beroperasi.
Api baru dapat dijinakkan hampir tujuh jam kemudian atau sekitar pukul 10.00, setelah puluhan unit mobil pemadam kebakaran dari Sawahlunto, Padangpanjang, Padangpariaman, Sijunjung, Bukittinggi, Kabupaten Solok, dan Tanahdatar, datang memberikan bantuan. Petugas damkar terlihat masih berjaga-jaga di lokasi kebakaran sampai pukul 11.30.
Hendrisa, 28, salah seorang warga yang melintas di depan bundaran Pasar Raya saat kejadian mengatakan, dirinya melihat api berasal dari arah belakang lantai dasar. "Saya tidak bisa memastikan. Tapi, saya melihat api membesar dari belakang lantai dasar," katanya.
Kasat Reskrim Polres Solok Kota AKP Rona Tambunan mengatakan, api diduga berasal dari kedai kelontong di lantai dasar bagian belakang. Tepatnya, dekat sumber api kebakaran yang menghanguskan 20 unit petak ruko beberapa waktu lalu.
Kendati demikian, dirinya belum berani memastikan karena masih dilakukan penyelidikan. "Kami masih menunggu hasil dari labor forensik Medan. Kalau keluar hasilnya sekitar 10 hari lagi, baru kami pastikan," kata Rona.
Sementara Kepala BPBD Kota Solok, Altani juga belum mau berkomentar soal kebakaran tersebut. Saat ini Pemko Solok masih mendata jumlah kerugian yang diderita pedagang.
Seperti diketahui, Sabtu malam (5/7) lalu kompleks Pasar Raya ini juga terbakar. Kebakaran saat itu menghanguskan Blok A itu menghanguskan 20 unit kios dengan kerugian Rp 20 miliar.
Kebakaran hebat juga pernah terjadi pada tahun 2006 lalu yang menghanguskan sejumlah petak toko. Sampai saat ini, belum ada kejelasan penyebab pasti sejumlah peristiwa kebakaran itu. (r/t)
Informasi yang dihimpun Padang Ekspres, kebakaran hebat yang menghanguskan ratusan ruko sekitar 03.30 itu, tepat berada di depan 20 unit kios yang terbakar pada 5 Juli lalu.
Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dilakukan petugas Satreskrim Polres Solok Kota, tercatat sekitar 120 ruko dan lapak pedagang habis dilalap api.
Meski tidak menelan korban jiwa, namun tak satu pun barang berhasil diselamatkan dari ruko dan lapak pedagang. Kerugian ditaksir mencapai Rp 20 miliar lebih.
Dari 120 ruko dan lapak itu, sebanyak 46 ruko dan lapak penjual baju dan celana di lantai II. Sisanya, ruko dan lapak kue, toko buku, kelontong, perabot, baju dan celana, serta bermacam jenis dagangan lainnya yang berada di lantai dasar.
Seperti halnya kebakaran beberapa waktu lalu, petugas pemadam kebakaran (Damkar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solok kembali dibuat panik seiring cepatnya api menyambar bangunan bertingkat itu. Terlebih lagi dari 5 unit mobil pemadam yang ada, hanya satu yang dapat beroperasi.
Api baru dapat dijinakkan hampir tujuh jam kemudian atau sekitar pukul 10.00, setelah puluhan unit mobil pemadam kebakaran dari Sawahlunto, Padangpanjang, Padangpariaman, Sijunjung, Bukittinggi, Kabupaten Solok, dan Tanahdatar, datang memberikan bantuan. Petugas damkar terlihat masih berjaga-jaga di lokasi kebakaran sampai pukul 11.30.
Hendrisa, 28, salah seorang warga yang melintas di depan bundaran Pasar Raya saat kejadian mengatakan, dirinya melihat api berasal dari arah belakang lantai dasar. "Saya tidak bisa memastikan. Tapi, saya melihat api membesar dari belakang lantai dasar," katanya.
Kasat Reskrim Polres Solok Kota AKP Rona Tambunan mengatakan, api diduga berasal dari kedai kelontong di lantai dasar bagian belakang. Tepatnya, dekat sumber api kebakaran yang menghanguskan 20 unit petak ruko beberapa waktu lalu.
Kendati demikian, dirinya belum berani memastikan karena masih dilakukan penyelidikan. "Kami masih menunggu hasil dari labor forensik Medan. Kalau keluar hasilnya sekitar 10 hari lagi, baru kami pastikan," kata Rona.
Sementara Kepala BPBD Kota Solok, Altani juga belum mau berkomentar soal kebakaran tersebut. Saat ini Pemko Solok masih mendata jumlah kerugian yang diderita pedagang.
Seperti diketahui, Sabtu malam (5/7) lalu kompleks Pasar Raya ini juga terbakar. Kebakaran saat itu menghanguskan Blok A itu menghanguskan 20 unit kios dengan kerugian Rp 20 miliar.
Kebakaran hebat juga pernah terjadi pada tahun 2006 lalu yang menghanguskan sejumlah petak toko. Sampai saat ini, belum ada kejelasan penyebab pasti sejumlah peristiwa kebakaran itu. (r/t)
No comments