web counter Objek Wisata Dipadati Pengunjung - KabarMinang.com

Header Ads

PKK

Objek Wisata Dipadati Pengunjung


Libur Lebaran mendatangkan berkah tersendiri bagi Sumbar. Objek wisata yang tersebar di seluruh kabupaten/kota dipadati pengunjung yang sebagian besar adalah perantau. Selain Kota Bukittinggi, pengunjung juga memadati objek wisata yang ada di Kota Sawahlunto, Padangpanjang, Kabupaten Solok, Pesisir Selatan, dan Tanahdatar.

Seperti di Sawahlunto, kota yang beberapa tahun belakangan menjelma jadi destinasi wisata andalan Sumbar ini dipadati pengunjung. Beberapa objek wisata, seperti Water Boom, Taman Wisata Kandi, Museum Kereta Api, dan lainnya dipadati pengunjung.

Pantauan Padang Ekspres, Water Boom yang terletak di Muarokalaban dipadati pengunjung yang sebagian besar berasal dari Sijunjung, Dharmasraya, Solok, dan Tanahdatar. Padatnya pengunjung membuat jalan lintas tengah Sumatera macet hingga satu jam perjalanan.

Berbeda dengan di Taman Wisata Kandi. Di objek wisata yang memanjakan pengunjung dengan kebun binatang dan permainan ini, pengunjung disediakan lahan parkir luas dan jauh dari jalan raya, sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas.

Desi, 39, mengatakan dia baru pertama kali ke Taman Wisata Kandih. Dia datang bersama keluarga berjumlah 18 orang. "Saya memilih ke Sawahlunto untuk mengajak anak-anak main karena menghindari macet di Kota Padangpanjang dan Bukittinggi. Ternyata kena juga di Muarokalaban. Saya pikir ini harus cepat diatasi sehingga orang nyaman berwisata ke Sawahlunto," ujar perantau asal Kepri ini.

Menurutnya, dari sisi objek wisata, Sawahlunto sangat menjanjikan. Apalagi didukung infrastruktur memadai. Dia yakin suatu saat Sawahlunto akan jadi destinasi wisata utama Sumbar. "Jalan di sini bagus, objek wisata dirancang begitu kreatif, menarik dan sangat cocok untuk keluarga. Kulinernya juga lumayan mendukung, namun perlu ditambah. Karena yang khas saya rasa hanya ada di Silungkang, jauh dari kota," ujarnya.

Ramai Pengunjung
Sementara itu di Dermaga Danau Singkarak, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok pengunjung juga ramai berdatangan dari berbagai daerah di Sumbar. Sejak awal Lebaran hingga kemarin kawasan taman wisata tersebut masih dibanjiri ribuan pengunjung.

Tingkat kunjungan masyarakat yang ingin menikmati keindahan danau, meningkat tiga kali lipat dari tahun lalu. Kondisi itu ternyata memicu kemacetan.

Pantauan Padang Ekspres kemarin (31/7), ratusan kendaraan berjejer memadati arena parkir taman Dermaga Singkarak. Ribuan pengunjung tampak menikmati wisata alam di danau yang menjadi ikon balap sepeda internasional Tour de Singkarak (TdS) tersebut.

Puluhan anak-anak dan juga orang dewasa tampak mandi-mandi di tepian dekat dermaga apung Danau Singkarak.

Keramaian ini menimbulkan kemacetan panjang di jalan lintas Solok-Bukittinggi. Sejak pukul 16.00 hingga pukul 22.00 ribuan kendaraan terjebak macet hingga jembatan Ombilin Kabupaten Tanahdatar.

Pengelola taman Dermaga Singkarak, Zulkifli, 54, mengatakan tahun ini terjadi lonjakan pengunjung dibanding tahun sebelumnya.

Keberadaan dermaga apung memang menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Ditambah lagi, anak-anak dapat bermain dan mandi-mandi di tepi danau. Selain iu, ada yang sekadar berhenti untuk berfoto di dermaga apung.

Kapolsek Singkarak Iptu Poniman mengatakan, untuk mengatasi kemacetan, kepolisian mendirikan pos pengamanan lebaran di kawasan tersebut. "Penempatan petugas di pos pelayanan ini dimulai sejak 21 Juli 2014 hingga 5 Agustus 2014," kata Iptu Poniman.

Dengan adanya pos pam tersebut, menurutnya kepadatan arus lalu lintas yang puncaknya sejak awal Lebaran, hingga kemarin masih bisa teratasi. "Kalau macet, itu pasti. Tapi, Alhamdulillah, hingga hari ini kendaraan masih jalan," imbuh Poniman, kemarin.

Selain itu, lanjut Poniman, kondisi di sepanjang Dermaga Danau Singkarak masih aman terkendali. Tidak ada laporan pengunjung atau warga yang ternggelam atau kejadian menonjol lainnya.
Kepadatan pengunjung juga terlihat pada objek wisata di Tanahdatar dan Padangpanjang. Di Tanahdatar, yang menjadi tujuan pengunjung adalah Istano Pagaruyung dan Danau Singkarak serta Mega Mendung, sedangkan Padangpanjang adalah objek wisata Mifan.

Di Padangpanjang, petugas kepolisian bekerja ekstra keras mengurai arus lalu lintas agar tidak menimbulkan kemacetan. Sebagian besar personel diturunkan untuk mengantisipasi kemacetan, terutama di pintu keluar masuk Mifan.

Arus lalu lintas di Kota Padangpanjang tampak memuncak sejak H+3 hingga Kamis (31/7). Kepadatan arus kendaraan terjadi pada segala arah, seperti Padangpanjang-Bukittinggi, Batusangkar dan Solok serta arah Padang.

Pantauan Padang Ekspres hingga malam H+4 kemarin, hampir seluruh jalan-jalan utama di kota berhawa sejuk itu dipadati kendaraan. Kemacetan parah sempat terjadi sejak pukul 23.00, Rabu (30/7) malam dan baru terurai secara sempurna pukul 03.00 Kamis (31/7). Sementara itu, tadi malam kendaraan yang melintasi Lembah Anai menuju Padang juga masih padat merayap. Kapolres Padangpanjang AKBP Djoni Hendra yang turun langsung ke lapangan mengatakan, kendaraan yang meningkat lebih banyak dibandingkan Lebaran tahun lalu.

Djoni memaparkan, ada beberapa simpul-simpul yang berpotensi kemacetan tidak terelakkan akibat ketidakseimbangan volume kendaraan dengan pengembangan sarana jalan.

Di antaranya kawasan Air Mancur, Bukitberbunga, Simpang Mifan yang bertautan dengan pondok sate dan rumah makan Pak Datuk, Simpang Kampung Baru dan Simpang MTsN Ganting. "Dengan strategi evaluasi pengamanan liburan Lebaran tahun-tahun sebelumnya, kami menerapkan sistem penempatan personel secara benar, memberdayakan imbauan melalui spanduk dan menegaskan personel untuk bertindak tegas terkait disiplin berkendara tanpa pilih warna plat nopol kendaraan. Paling utama, kepada personel diimbau untuk bekerja ikhlas meski diguyur hujan sejak Lebaran," tutur Djoni Hendra.

Selain memastikan kelancaran arus kendaraan pada jalur utama, Kapolres AKBP Djoni Hendra juga menyebutkan pihaknya berkonsentrasi terhadap ketertiban dan keamanan pengunjung objek-objek wisata di wilayah hukumnya. Seperti Air Mancur, Mega Mendung, Mifan dan Tanjung Mutiara di wilayah Kabupaten Tanahdatar.

Khusus objek wisata terbesar di Sumatera, Mifan Water Park & Resort, Djoni Hendra menegaskan telah berkoordinasi dengan pihak pengelola terkait pengelolaan arus kendaraan pengunjung. Terutama arus masuk dan keluar, yang sangat berkaitan langsung dengan kelancaran arus lalu lintas di kota setempat.

"Kita menempatkan personel setidaknya dua orang untuk kondisi normal di persimpang menuju objek wisata tersebut. Sedangkan secara umum, jajaran polres juga menerapkan rekayasa lalu lintas yang dibuat guna mengatasi kemacetan parah. Baik untuk pengguna jalan melewati Padangpanjang, maupun khusus bagi pengunjung Mifan. Harapan kita, objek wisata kebanggaan masyarakat Minang ini tetap menjadi primadona. Tidak hanya lebaran, namun juga momentum lainnya," tutur Djoni didampingi Kasat Lantas AKP Reddy Triananto.

General Manager Mifan Pardinal mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan jajaran Polres Padangpanjang untuk antisipasi membeludaknya pengunjung dan menambah lifeguard.

Wisata Kereta Api
Di sisi lain, berwisata ke Pantai Gondaria Pariaman dengan menaiki kereta api masih menjadi alternatif liburan menarik bagi sebagian masyarakat Kota Padang. Ini terlihat dari antusias warga yang sudah antre sejak pagi hari di stasiun kereta api di Jalan Stasiun, Kecamatan Padang Timur, kemarin (31/7). Pengunjung yang sebagian besar datang berombongan ini tampak antusias menunggu kereta.

Nursiah, 43, salah satu warga Taruko mengaku memilih berwisata naik kereta api karena lebih ekonomis dan tempat yang dituju tergolong dekat. "Kebetulan anak-anak minta naik kereta api ke Pariaman. Ya sudah saya bawa, apalagi ongkosnya juga murah cuma Rp 20 ribu pulang-pergi, selain itu angkutan kereta api di Padang tergolong aman dan nyaman," ujar ibu empat anak ini.
Meski begitu, Manajer Humas PT KAI Divre Sumbar, Romeyo mengatakan, jumlah penumpang angkutan wisata Lebaran tahun ini cenderung menurun. "Sejak H+1 rata-rata sehari penumpang yang menaiki kereta hanya berkisar 2.500 orang. Padahal tahun lalu dalam sehari bisa mencapai 5.000 orang," ujarnya.

Ia memaparkan, angkutan wisata Lebaran Padang-Pariaman akan diberlakukan selama 6 hari, yakni sejak H+1 atau tanggal 29 Juli hingga 3 Agustus. Setelah itu kembali ke angkutan seperti biasa yakni regular dan wisata Dang-Tuanku. "Untuk perjalanan kereta api wisata Lebaran kami menjalankan empat kali dari Padang, dan juga empat kali dari Pariaman. Mulai dari Padang pukul 07.30 nanti dari Pariaman pukul 08.40. Dalam satu hari bisa berjalan delapan KA wisata Lebaran pulang-pergi," ulasnya.

Sedangkan untuk harga tiket memang mengalami perubahan. PT KAI memberlakukan harga tiket bisnis, yaitu Rp 20 ribu dan eksekutif Rp 25 ribu untuk satu kali keberangkatan.
Rangkaian yang disediakan ada dua yakni rangkaian Cindua mato dan rangkaian si Binuang. "Di hari biasa lima gerbong, sedangkan untuk Lebaran lima buah gerbong disatukan hingga jadi sepuluh," ujarnya. (adi/wrd/r/v)

No comments

Powered by Blogger.