MK dan Shadiq Diusung jadi Cagub
Pemilihan Gubernur
Sumatera Barat masih satu tahun lagi, namun sejumlah organisasi kedaerahan
telah memunculkan nama calon gubernur (cagub) untuk diusung. Persatuan
Keluarga Daerah Piaman (PKDP) memunculkan sejumlah nama, seperti Muslim
Kasim dan kader terbaik PKDP
lainnya. Sedangkan Ikatan Keluarga Tanahdatar memunculkan nama Shadiq
Pasadigoe.
Ketua PKDP Pusat Suhatmansyah mengatakan, PKDP memang bukan organisasi politik atau kepartaian, tapi sebagai organisasi atau paguyuban daerah yang pengurusnya tersebar di seantero nusantara, punya tanggung jawab moril mempersiapakan kader terbaik memimpin daerah.
"Kami memunculkan nama yang dianggap kapabel dan punya kompetensi memimpin Sumbar.
Silakan parpol yang melirik dan mengusungnya nanti. Cara ini membuktikan bahwa kader tersebut mambusek dari bumi, diusulkan lingkungan PKDP dan Insya Allah akan menjadi dukungan ratusan ribu warga Piaman," ujar pria yang juga menjabat Deputi Badan Pengelolaan Perbatasan Kemendagri itu.
Selain mungusulkan nama cagub dan cawagub Sumbar, pihaknya juga akan mengusulkan nama calon bupati dan wakil bupati Padangpariaman. Nama-nama tersebut telah dilewakan atau diumumkan dalam acara buka bersama warga PKDP di Padang akhir Ramadhan lalu.
Nama yang diapungkan untuk cagub, salah satunya adalah Muslim Kasim yang saat ini Wakil Gubernur Sumbar dan Ketua Dewan Pertimbangan DPD Partai Golkar Sumbar. Selain putra Piaman yang sudah dua periode jadi bupati dan dinilai memiliki tingkat keterpilihan tinggi itu, juga masuk bursa cagub seperti jenderal bintang dua dari TNI Angkatan Udara, dan purnawirawan jenderal bintang dua dari TNI Angkatan Darat (selengkapnya lihat grafis).
Di sisi lain Ketua DPW PKDP Sumbar Muslim Kasim sangat mengapresiasi gerakan saciok bak ayam sadanciang bak basi yang dilakukan PKDP. Kekuatan PKDP katanya sangatlah besar jika dipadukan. Dia mengingatkan, pengalaman selama ini terjadi perbedaan pandangan dalam politik dan pengusungan nama calon kepala daerah di sejumlah tempat, justru merugikan PKDP.
Dicontohkannya ketika mengusung calon wali kota Padang.
"PKDP itu anggotanya bukan hanya putra Piaman saja, tapi sifatnya sangat menyeluruh dan bertali-tali, urang sumando atau menantu dan seterusnya sampai anak anak mereka juga anggota PKDP," jelas Muslim Kasim.
Muslim Kasim juga mengapresiasi tim inisiator yang bertugas menginventarisir bakal nama calon yang tidak mengusung nama Muslim Kasim secara tunggal. "Ini yang disebut demokrasi, silakan masyarakat di lingkungan PKDP menilai siapa yang terbaik. Tapi ketika satu nama sudah diputuskan, maka kita mengusung nama tersebut secara bulat. Ini yang menjadi kekuatan besar dan hendaknya menjadi bargaining untuk parpol pengusung," ulasnya.
Menurut Muslim, tim inisiator yang beranggotakan Masful, Wiztian Yoetri, Dahnil Aswad, Syaharman Zanhar, Gusfen Khairul, dan Sukri Umar itu bukan hanya melihat dari sisi PKDP saja, tapi juga berpandangan luas dan jauh ke depan. Di antaranya, melihat kondisi perpolitikan di tingkat nasional dan daerah saat ini. Diperlukan langkah cepat dan strategis dalam menyiapkan kader pemimpin di Sumbar yang bisa menjadi penghubung dengan pemerintah pusat nantinya.
Seperti diketahui, mayoritas kepala daerah di Sumbar termasuk Gubernur Sumbar Irwan Prayitno secara kepartaian tergabung dalam tim pemenangan Prabowo-Hatta pada Pilpres 9 Juli lalu. Kenyataannya, yang jadi pemenang berdasarkan keputusan KPU secara nasional adalah Jokowi-JK. Di Sumbar perolehan suara Prabowo-Hatta menang telak atas Jokowi-JK. Kondisi ini, diprediksi bakal mempengaruhi peta perpolitikan pilkada di Sumbar.
Koordinator Tim Inisiator Penjaringan Calon Kepala Daerah PKDP, Masful menegaskan bahwa langkah yang mereka lakukan semata-mata untuk kepentingan PKDP dan kepentingan daerah ini ke depan.
"Kami sangat menyadari bahwa PKDP itu punya orang-orang hebat dan layak memimpin Sumbar. Tetapi sebagian di antara mereka tak memiliki akses politik dan akses untuk meningkatkan elektabilitas. Sebagian lagi ada yang bersikap menahan diri dan tidak ingin ditonjol-tonjolkan. Di sinilah tugas kami untuk menginventarisir mereka, menanyakan selera mereka dan mengapungkannya ke permukaan," ujar mantan Wakil Ketua DPRD Sumbar itu.
Dukung Shadiq
Sementara itu, pengusungan nama cagub yang akan bertarung di Pilkada Sumbar 2015 juga muncul dari Ikatan Keluarga Tanahdatar (IKTD). Organisasi tersebut mengusung nama Bupati Tanahdatar Shadiq Pasadigoe. Tokohperantau asal Nagari Limokaum Nurzahedi yang juga Ketua IKTD Riau mengharapkan masyarakat Tanahdatar dan perantaunya bersatu mendukung Shadiq dicalonkan menjadi Gubernur Sumbar periode 2015-2020.
"Selama dua periode Shadiq memimpin Tanahdatar terbukti membawa daerah ini lebih maju di semua bidang, dan mengurangi angka kemiskinan.Apa yang telah beliau perbuat sudah dirasakan masyarakat Luak Nan Tuo. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya beliau dan Tanahdatar meraih prestasi di tingkat provinsi dan nasional," kata Nurzahedi.
Dia menambahkan, sebagai pemimpin Shadiq telah memberikan segala yang dimilikinya agar daerahnya lebih maju. "Semua itu telah dirasakan dan nikmati masyarakat saat ini," ujar Nurzahedi yang lebih akrab dengan panggilanEdi Tanjung.
Pria yang juga terpilih sebagai anggota DPR RIdari Partai Gerindra Dapil Riau 2 ini mengatakan, di Tanahdatar Shadiq dikenal sebagai pemimpin kebanggaan yang mengerti suara hati masyarakat, duka dan penderitaannya. Ia sering menangis melihat penderitaan masyarakatnya, dan mencarikan jalan ke luar masalah itu dengan segera.
Selain itu, meski APBD kecil, di bawah kepemimpinan Shadiq, Tanahdatar tetap berkembang di segala bidang, terutama sektor pendidikan.
Dia menegaskan, akan mengajak seluruh perantau Tanahdatar bersatu memperjuangkan Shadiq dicalonkan pada Pilgub Sumbar 2015. Menurutnya, jika parpol realistis, tidak ada alasan tidak mendukung Shadiq. Apalagi dari hasil survei elektabilitasnya sangat tinggi, bahkan melampaui Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.
Ketika dihubungi, Shadiq mengatakan, penilaian ada pada masyarakat. "Jika masyarakat menilai saya layak, maka saya akan menerima amanah tersebut," ujarnya kepada Padang Ekspres tadi malam.
Hasil Survei
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Shadiq Pasadigoe meraih suara tertinggi untuk menjadi Gubernur Sumbar berdasarkan survei Mika Consultant and Research Centre. Dia meraih suara tertinggi (33,3 persen), dari 11 nama lainnya yang disurvei, termasuk Irwan Prayitno yang berada di posisi kedua (16,2 persen).
Direktur Survei dan Data MCRC Andri Rusta survei dilakukan 15-27 Mei 2014 di 9 kabupaten dan kota di Sumbar. Survei dilakukan terhadap 60 elite birokrat, tokoh partai politik, tokoh masyarakat, akademisi, tokoh LSM dan Ormas. (adi/mal)
Ketua PKDP Pusat Suhatmansyah mengatakan, PKDP memang bukan organisasi politik atau kepartaian, tapi sebagai organisasi atau paguyuban daerah yang pengurusnya tersebar di seantero nusantara, punya tanggung jawab moril mempersiapakan kader terbaik memimpin daerah.
"Kami memunculkan nama yang dianggap kapabel dan punya kompetensi memimpin Sumbar.
Silakan parpol yang melirik dan mengusungnya nanti. Cara ini membuktikan bahwa kader tersebut mambusek dari bumi, diusulkan lingkungan PKDP dan Insya Allah akan menjadi dukungan ratusan ribu warga Piaman," ujar pria yang juga menjabat Deputi Badan Pengelolaan Perbatasan Kemendagri itu.
Selain mungusulkan nama cagub dan cawagub Sumbar, pihaknya juga akan mengusulkan nama calon bupati dan wakil bupati Padangpariaman. Nama-nama tersebut telah dilewakan atau diumumkan dalam acara buka bersama warga PKDP di Padang akhir Ramadhan lalu.
Nama yang diapungkan untuk cagub, salah satunya adalah Muslim Kasim yang saat ini Wakil Gubernur Sumbar dan Ketua Dewan Pertimbangan DPD Partai Golkar Sumbar. Selain putra Piaman yang sudah dua periode jadi bupati dan dinilai memiliki tingkat keterpilihan tinggi itu, juga masuk bursa cagub seperti jenderal bintang dua dari TNI Angkatan Udara, dan purnawirawan jenderal bintang dua dari TNI Angkatan Darat (selengkapnya lihat grafis).
Di sisi lain Ketua DPW PKDP Sumbar Muslim Kasim sangat mengapresiasi gerakan saciok bak ayam sadanciang bak basi yang dilakukan PKDP. Kekuatan PKDP katanya sangatlah besar jika dipadukan. Dia mengingatkan, pengalaman selama ini terjadi perbedaan pandangan dalam politik dan pengusungan nama calon kepala daerah di sejumlah tempat, justru merugikan PKDP.
Dicontohkannya ketika mengusung calon wali kota Padang.
"PKDP itu anggotanya bukan hanya putra Piaman saja, tapi sifatnya sangat menyeluruh dan bertali-tali, urang sumando atau menantu dan seterusnya sampai anak anak mereka juga anggota PKDP," jelas Muslim Kasim.
Muslim Kasim juga mengapresiasi tim inisiator yang bertugas menginventarisir bakal nama calon yang tidak mengusung nama Muslim Kasim secara tunggal. "Ini yang disebut demokrasi, silakan masyarakat di lingkungan PKDP menilai siapa yang terbaik. Tapi ketika satu nama sudah diputuskan, maka kita mengusung nama tersebut secara bulat. Ini yang menjadi kekuatan besar dan hendaknya menjadi bargaining untuk parpol pengusung," ulasnya.
Menurut Muslim, tim inisiator yang beranggotakan Masful, Wiztian Yoetri, Dahnil Aswad, Syaharman Zanhar, Gusfen Khairul, dan Sukri Umar itu bukan hanya melihat dari sisi PKDP saja, tapi juga berpandangan luas dan jauh ke depan. Di antaranya, melihat kondisi perpolitikan di tingkat nasional dan daerah saat ini. Diperlukan langkah cepat dan strategis dalam menyiapkan kader pemimpin di Sumbar yang bisa menjadi penghubung dengan pemerintah pusat nantinya.
Seperti diketahui, mayoritas kepala daerah di Sumbar termasuk Gubernur Sumbar Irwan Prayitno secara kepartaian tergabung dalam tim pemenangan Prabowo-Hatta pada Pilpres 9 Juli lalu. Kenyataannya, yang jadi pemenang berdasarkan keputusan KPU secara nasional adalah Jokowi-JK. Di Sumbar perolehan suara Prabowo-Hatta menang telak atas Jokowi-JK. Kondisi ini, diprediksi bakal mempengaruhi peta perpolitikan pilkada di Sumbar.
Koordinator Tim Inisiator Penjaringan Calon Kepala Daerah PKDP, Masful menegaskan bahwa langkah yang mereka lakukan semata-mata untuk kepentingan PKDP dan kepentingan daerah ini ke depan.
"Kami sangat menyadari bahwa PKDP itu punya orang-orang hebat dan layak memimpin Sumbar. Tetapi sebagian di antara mereka tak memiliki akses politik dan akses untuk meningkatkan elektabilitas. Sebagian lagi ada yang bersikap menahan diri dan tidak ingin ditonjol-tonjolkan. Di sinilah tugas kami untuk menginventarisir mereka, menanyakan selera mereka dan mengapungkannya ke permukaan," ujar mantan Wakil Ketua DPRD Sumbar itu.
Dukung Shadiq
Sementara itu, pengusungan nama cagub yang akan bertarung di Pilkada Sumbar 2015 juga muncul dari Ikatan Keluarga Tanahdatar (IKTD). Organisasi tersebut mengusung nama Bupati Tanahdatar Shadiq Pasadigoe. Tokohperantau asal Nagari Limokaum Nurzahedi yang juga Ketua IKTD Riau mengharapkan masyarakat Tanahdatar dan perantaunya bersatu mendukung Shadiq dicalonkan menjadi Gubernur Sumbar periode 2015-2020.
"Selama dua periode Shadiq memimpin Tanahdatar terbukti membawa daerah ini lebih maju di semua bidang, dan mengurangi angka kemiskinan.Apa yang telah beliau perbuat sudah dirasakan masyarakat Luak Nan Tuo. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya beliau dan Tanahdatar meraih prestasi di tingkat provinsi dan nasional," kata Nurzahedi.
Dia menambahkan, sebagai pemimpin Shadiq telah memberikan segala yang dimilikinya agar daerahnya lebih maju. "Semua itu telah dirasakan dan nikmati masyarakat saat ini," ujar Nurzahedi yang lebih akrab dengan panggilanEdi Tanjung.
Pria yang juga terpilih sebagai anggota DPR RIdari Partai Gerindra Dapil Riau 2 ini mengatakan, di Tanahdatar Shadiq dikenal sebagai pemimpin kebanggaan yang mengerti suara hati masyarakat, duka dan penderitaannya. Ia sering menangis melihat penderitaan masyarakatnya, dan mencarikan jalan ke luar masalah itu dengan segera.
Selain itu, meski APBD kecil, di bawah kepemimpinan Shadiq, Tanahdatar tetap berkembang di segala bidang, terutama sektor pendidikan.
Dia menegaskan, akan mengajak seluruh perantau Tanahdatar bersatu memperjuangkan Shadiq dicalonkan pada Pilgub Sumbar 2015. Menurutnya, jika parpol realistis, tidak ada alasan tidak mendukung Shadiq. Apalagi dari hasil survei elektabilitasnya sangat tinggi, bahkan melampaui Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.
Ketika dihubungi, Shadiq mengatakan, penilaian ada pada masyarakat. "Jika masyarakat menilai saya layak, maka saya akan menerima amanah tersebut," ujarnya kepada Padang Ekspres tadi malam.
Hasil Survei
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Shadiq Pasadigoe meraih suara tertinggi untuk menjadi Gubernur Sumbar berdasarkan survei Mika Consultant and Research Centre. Dia meraih suara tertinggi (33,3 persen), dari 11 nama lainnya yang disurvei, termasuk Irwan Prayitno yang berada di posisi kedua (16,2 persen).
Direktur Survei dan Data MCRC Andri Rusta survei dilakukan 15-27 Mei 2014 di 9 kabupaten dan kota di Sumbar. Survei dilakukan terhadap 60 elite birokrat, tokoh partai politik, tokoh masyarakat, akademisi, tokoh LSM dan Ormas. (adi/mal)
Jika dipasangkan dengan Ir.Indra Catri,MSP Bupati Agam saat ini,sangat cocok & اِ Ù†ْ Ø´َØ¢ Ø¡َ اللّÙ‡ ,,mendapat dukungan dari Masyarakat SUMBAR
ReplyDeleteAssalammualaikum minang,, tolong bagi whatsaap pads says,, ad kabar bagus tentang calon bupati dan calon gubernur .
ReplyDeleteIni whatsaap saya: 085389832996 dan saya ingin bagi bagi surat penting ( kabar bagus) kpd bpk team calon bupati & calon gubernur
ReplyDelete