web counter Wisata Bahari Padang, dari Pesona Cerita Siti Nurbaya hingga Batu Malin Kundang - KabarMinang.com

Header Ads

PKK

Wisata Bahari Padang, dari Pesona Cerita Siti Nurbaya hingga Batu Malin Kundang



Oleh YURNALDI
Wartawan Utama, Pendiri dan Ketua Forum Wartawan Pariwisata Sumatera Barat (2005-2006)

                Orang Padang, rumah makan Padang, rendang Padang dan sate Padang sepertinya sudah begitu akrab dan dikenal orang, tak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia, mesti itu belum menjurus ke Padang yang sesungguhnya. Begitu juga ketika menyebut Pantai Padang, maka orang ingat dengan pantai yang berada di jantung Kota Padang. Padahal, pantai di Padang begitu banyak dan memesona.
                Dengan panjang garis pantai sekira 84 kilometer, keunggulan kota berusia 348 tahun pada 7 Agustus 2016 ini tak hanya menyimpan sejarah bahari yang menarik sejak abad ke-14, tetapi juga sejumlah obyek wisata bahari yang patut sekali Anda kunjungi.

Kawasa wisata bahari Kota Padang yang meliputi Pantai Padang, Pelabuhan Muaro dan Gunung Padang. (Foto Yurnaldi)

                Pelabuhan Teluk Bayur, misalnya, merupakan pelabuhan alam yang sangat terkenal dan dulunya sering dan banyak dikunjungi kapal-kapal pedagang dari Belanda, Inggris, Perancis, Portugis, Jepang, dan China. Seperti apa pelabuhan yang dulunya bernama Emma Haven ini, maka jika ke Padang sempatkanlah berwisata bahari melihat pelabuhan yang berlokasi di pusat kota Padang ini. Panorama alamnya sungguh luar biasa.

Pelabuhan alam Teluk Bayur di Kota Padang (Foto Yurnaldi)

                Namun, sebelum ke Pelabuhan Teluk Bayur, nikmati dulu pesona Pelabuhan Muaro di muara Batang (sungai) Arau. Di satu sisi pelabuhan terdapat banyak bangunan tua yang dikenal sebagai Padang Kota Tua. Sementara di sisi lainnya pebukitan yang dikenal sebagai Gunung Padang. Kedua sisi terhubung dengan adanya Jembatan Siti Nurbaya. Malam hari, Jembatan Siti Nurbaya menjadi kawasan yang ramai oleh wisatawan yang ingin menikmati pesona Pelabuhan Muara dan Padang Kota Tua di malam hari.

Sesudut Pelabuhan Muaro dengan latar belakang Jembatan Siti Nurbaya. (foto Yurnaldi)

Kawasan Pelabuhan Muaro Padang dengan sisi kawasan Kota Tua Padang, dipotret dari Jembatan Siti Nurbaya. (Foto Yurnaldi)

Di tebing Gunung Padang dengan ketinggian sekira 75 meter dpl, setelah menaiki sekira 300 anak tangga, maka Anda akan menemui Kuburan Siti Nurabaya, tokoh cerita sastra klasik karya Marah Roesli yang sudah sangat terkenal. Karya sastra klasik itu juga sudah dilayarlebarkan.
“Cerita sastra klasik Siti Nurbaya sudah melegenda sekali di Indonesia. Rupanya ada kuburan Siti Nurbaya di tebing Gunung Padang di kawasan wisata bahari Kota Padang. Bersyukur bisa melihat kuburannya dengan panorama alam yang sangat indah dan eksotik,” kata Luki Aulia, wartawan Kompas, saat menikmati wisata bahari di Kota Padang.

Kuburan Siti Nurbaya di tebing bebatuan Gunung Padang. Sebelah kiri bagian terbuka yang bisa memandang ke lautan lepas Samudera Hindia. (Foto Yurnaldi)

                Kuburan Siti Nurbaya yang berada di dalam goa, dengan latar panorama lautan Samudera Hindia, pasti membuat anda semakin penasaran untuk membaca karya sastra terkenal tersebut. Juga pasti penarasan ingin menikmati pesona wisata bahari di kota berjuluk “Padang Kota Tercinta” ini. Jangankan Anda, teman-teman saya yang wartawan Kompas, antara lain Arbain Rambey juga penasaran dan ingin tahu, dan sebagai pewarta foto Arbain pun mengabadikannya untuk membuat esai foto.

Panorama di puncak Gunung Padang setelah melewati kuburan Siti Nurbaya. Terlihat kawasan wisata bahari Pantai Aia Manih yang terkenal dengan legenda Batu Malin Kundang. (Foto Yurnaldi)

                Wisata bahari di Kota Padang yang berpenduduk hampir satu juta jiwa ini selain menawarkan sensasi panorama yang eksotik dan cerita sastra klasik Siti Nurbaya yang menarik, juga menyadarkan banyak pengunjung untuk tidak durhaka kepada ibunda, sebagaimana yang dialami Malin Kundang dan kemudian membatu setelah dikutuk ibundanya.
                Legenda Malin Kudang menjadi batu seolah-olah bisa dilihat faktanya di Pantai Aia Manih (Air Manis).    Setiap hari pantai Aia Manih ramai dikunjungi wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara. Berfoto dengan Malin Kundang yang membatu dalam posisi bersujud adalah salah satu hal yang mendorong wisatawan mengunjungi obyek wisata Pantai Aia Manih. Tak jauh dari situ, juga terdapat relief monumen yang menceritakan kenapa Malin Kundang menjadi batu.
                “Jika selama ini kita membaca dan begitu melekat ingatan dengan cerita Malin Kundang yang menjadi batu, maka sekarang saya dapat berkunjung ke Pantai Aia Manih dan melihat Batu Malin Kundang tersebut,” kata Maryati Matra, wisatawan dari Sumatera Selatan.

Batu Malin Kundang yang tengah bersujud di Pantai Aia Manih, Padang. (Foto Yurnaldi)

                Di Pantai Aia Manih ini Anda selain bisa menyaksikan Malin Kundang yang membatu berikut kapal-pakalnya, juga bisa bermain pasir bersama anak-anak, mandi di laut yang landai dan hamparan pasir yang luas, berselancar, dan menikmati sunset --mentari tenggelam di cakrawala Samudera Hindia.
                Sejumlah komunitas atau penghobi juga sering memanfaatkan lokasi Pantai Aia Manih untuk bermain paramotor, paralayang dengan pendaratan di hamparan pasir Pantai Aia Manih yang luas. Atau para model melakukan sesi pemotretan, dan atau penggemar jeep antik berpacu di kawasan pasir pantai. Pantai Aia Manih juga menjadi incaran para fotografer untuk mengabadikan sudut-sudut yang indah, memesona, dan eksotik.

Pemandangan yang romantis dan eksotik tatkala mentari tenggelam di cakrawala. (Foto: Yurnaldi)

                Sudah dikatakan tadi bahwa obyek wisata bahari di ibukota Provinsi Sumatera Barat ini bukan hanya Pantai Padang dengan cerita klasik Siti Nurbaya dan Pantai Aia Manih dengan legenda Batu Malin Kundang, serta Pelabuhan Teluk Bayur dengan keberadaan yang sudah ada sejak abad ke-14 dan. Ada Pantai Nirwana, Pantai Carolina, Pantai Bungus, Pantai Ujungbatu, Pantai Pasir Jambak, dan Pantai Lasak.

Pantai Ujung Batu, Tabing, Padang. (Foto Yurnaldi)

Wisatawan domestik di Pantai Lasak, Padang. (Foto: Yurnaldi)

Monumen IORA yang dijadikan tempat berselfie oleh wisatawan. (Foto Yurnaldi)

                Pantai Lasak setahun terakhir menjadi paling ramai dikunjungi karena terdapat dua tugu berkelas internasional, yakni Tugu IORA dengan latar bermerek “Padang” sehingga wisatawan hampir selalu berselfia ria, pertanda mereka sudah berkunjung ke Padang. Kemudian ada Tugu Monumen Merpati Perdamaian, yang juga jadi sasaran wisatawan berselfie. Tugu tersebut menandai pertemuan sejumlah negara di dunia di Kota Padang, Sumatera Barat.

               
Wisata Bahari di Pulau
                Sebagai kota yang berada di pesisir barat Pulau Sumatera, Padang yang memiliki luas 694,96 km persegi dan terdiri dari 11 kecamatan ini memiliki sejumlah pulau yang juga menjadi tujuan wisata menarik, antara lain memiliki Pulau Sikuai, Pulau Bungus, Pulau Pagang, Pulau Pasumpahan. Pulau-pulau tersebut memiliki pantai berpasir putih yang tak kalah keren dibanding Bunaken, Lombok, bahkan Bali sekalipun.

Pesona pasir putih dan potensi terumbu karang dan wisata bahari lainnya di Pulau Sikuai. (foto: http://www.klikhotel.com)

                Pulau Sikuai mungkin masih asing di telingga Anda. Memang pulau ini belum setenar Raja Ampat. Sekarang saatnyalah Anda untuk mengenal lebih dekat pulau ini.  Pulau Sikuai merupakan salah satu pulau di Kota Padang yang terletak di sisi barat. Secara administrasi pemerintahan, pulau ini masuk ke dalam wilayah kecamatan Bungus Teluk Kabung. Pulau ini terletak sekitar setengah mil laut dari pusat kota dan dapat dicapai dengan menggunakan transportasi laut melalui Pelabuhan Muaro  dalam waktu tempuh sekitar 45 menit dan atau dari Pelabuhan Bungus dalam waktu tempuh sekitar 35 menit.
                Dengan luas sekira 44,4 hektar, Pulau Sikuai memiliki termasuk pulau beriklim tropis sepanjang tahun dengan pantai pasir putih dan masih memiliki hutan tropis yang alami. Jika Anda berkunjung ke Pulau Sikuai yang berpasir putihn ini, Anda akan sampai pada suatu kesilplan bahwa pantai di Pulau Sikuai tak kalah dengan pantai-pantai yang ada di Pulau Bali. Sebagai daerah tujuan wisata pulau ini sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti hotel resort berbintang. Resort di pulau ini menyediakan cottage, restoran, ruangan untuk rapat, dan kolam renang..
                Pulau Sikuai ini selalu memikat pelancong untuk segera menyeburkan diri ke laut. Berada di pulau ini serasa seperti memiliki pulau pribadi. Berbagai kegiatan dapat Anda lakukan untuk menikmati keindahan Pulau Sikuai. Anda bisa melihat indahnya biota laut dengan snorkeling, berenang di pantai atau mendayung kano di tengah laut. Anda juga dapat bersepeda mengelilingi pulau, atau trecking ke hutan tropis.
                Kemudian pulau Bungus. Pulau ini tepat berada di sebuah teluk. Bungus sendiri merupakan salah satu kecamatan di Padang dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Pesisir Selatan. Untuk sampai ke sini, Anda dapat menggunakan bus rute Bungus dari Kota Padang. Sekitar dua belas kilometer dari Kota Padang Anda juga dapat menggunakan transportasi pribadi. Perjalanan anda nantinya akan melewati Pelabuhan Teluk Bayur yang cukup terkenal itu. Selain leyeh-leyeh di pantai dan snorkeling pastinya, Anda juga bisa menyewa perahu kecil untuk berkeliling pantai. Perahu-perahu ini sengaja disewakan oleh penduduk setempat untuk para wisatawan.

Kawasan wisata Pulau Bungus. (Foto:http://www.klikhotel.com)

Kapal layar di kawasan Pantai Bungus tengah lego jangkar. (Foto Yurnaldi)


                 Kemudian Pulau Pagang. Pulau yang satu ini pun pasti masih asing di telinga anda. Ini adalah satu yang juga masih perawan dan menawan yang wajib Anda kunjungi. Lokasi pulau ini tak jauh dari Pulau Sikuai yang sudah dibahas di atas. Pulau ini dapat dicapai melalui jalan darat dan dilanjutkan dengan perahu penyeberangan di Pelabuhan Bungus Padang.
Untuk Anda yang ingin ikut paket wisata, di lokasi penyeberangan tepat di Bungus juga menyediakan paket tur ke Pulau Pagang ini. Mereka menyediakan speedboat, life jacket, snorkel mask dan juga makan siang sebagai paket berkunjung ke Pulau Pagang. Setelah itu Anda akan menyebrang menikmati sentuhan pasir nan lembut. Pulau ini termasuk Pulau yang masih perawan dari segi pengelolaannya. Jadi, jangan terlalu tinggi ekspekstasi terhadap fasilitas-faslitas yang disedikan dari pulau ini. Walau demikian, Anda tak akan mungkin menyesal menikmati keindahan alam di pulau ini. 

Pulau Pasumpahan yang eksotik. (Foto:http://www.klikhotel.com)

Pulau Pasumpahan. Pulau Pasumpahan ini juga berada di perairan kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang. Pulau Pasumpahan berada sekitar 200 meter dari Pulau Sikuai.  Pulau ini memiliki obyek wisata pantai pasir putih dengan terumbu karang yang juga masih perawan. Potensi wisata bawah laut di kawasan wisata bahari pantai barat Kota Padang adalah kawasan ekosistem terumbu karang.
Selain dari terumbu karang berbagai jenis ikan karang, wisatawan juga dapat melihat ikan-ikan hias khas yang ada di daerah ini.  Bagi yang suka diving, pulau ini juga menjadi rekomendasi untuk dikunjungi. Pasumpahan kini tengah diincar investor asing untuk dikembangkan sebagai obyek wisata yang diunggulkan di daerah sumatera barat.

Pusat Kota Padang dengan potensi wisata baharinya. (Foto Yurnaldi)

             Saya yakin, tiga atau empat malam di Kota Padang Anda baru puas menikmati pesona wisata bahari plus kuliner yang beragam dan tentu saja lamak bana (enak sekali). “Tak cukup sehari-dua hari menikmati wisata bahari di Kota padang, perlu tambahan dua hari lagi, sehingga baru puas,” kata Deni Wisnu, wisatawan dari Palembang, Sumatera Selatan.**


                 

No comments

Powered by Blogger.