web counter Minangkabau "Fascinating" - KabarMinang.com

Header Ads

PKK

Minangkabau "Fascinating"

PADANG, KabarMinang.com -- "Tambuah ciek" adalah kata yang sering diucapkan orang ketika akan menambah makanan di restoran Padang. Mengingat Minangkabau orang akan selalu terbayang kulinernya yang sangat nikmat dan cenderung pedas seperti halnya rendang dan dendeng balado. Namun Minangkabau atau Sumatera Barat bukan hanya dikenal karena kulinernya, namun lebih pada panorama alamnya yang menakjubkan.
Pulau Sikuai, Kota Padang. (Foto Irson Maisal)
Negeri yang menganut sistim kekerabatan Mathriachat ini dikaruniai alam yang mempesona yang tak kalah dari daerah lain. Fakta inilah yang membuat anda harus memilih Minangkabau sebagai destinasi untuk liburan anda. Apalagi sudah beberapa tahun terakhir Sumatera Barat sangat sukses mengadakan lomba balap sepeda Internasional yang bertajuk "Tour de Singkarak" yang diikuti puluhan negara di dunia dengan puluhan team, dengan menempuh jarak lebih kurang 1.400 KM, yang melintasi 18 kota dan kabupaten di Sumateta Barat. Untuk tahun 2016 akan dilaksanakan lagi iven yang serupa pada bulan Agustus nanti, yg akan.melintasi 17 kota dan kabupaten, Irson Maisal menuliskannya untuk anda.
Tour de Singkarak tahun 2015. (Foto Irson Maisal)
Eksplorasi Minangkabau kita mulai dari kota Padang sebagai gerbang destinasi Sumatera Barat. Di sini mempunyai beberapa tempat yang patut anda kunjungi, seperti halnya menelusuri kota tua Padang tempo dulu, yang dilanjutkan ke jembatan Siti Nurbaya dengan panorama pelabuhan Batang Arau. Kota Padang mempunyai beberapa Pantai dan pulau yang sangat menarik, terutama pantai Padang yang indah dan bersih, pantai pasir Jambak diutara kota Padang, pantai Air Manis dimana terdapat legenda batu Malin Kundang, pantai Bungus dll. Yang tak kalah menarik adalah pantai yang berada di pulau-pulau sekitar kota Padang, diantaranya Pulau Sikuai, Pulau Pagang, P.Pasumpahan, Swarnadwipa, semuanya sangat eksotik, berpasir putih dan landai. Di sini anda bisa berenang, diving, snorkling dan permainan air lainnya.
Panorama Batang Arau dari Jembatan Siti Nurbaya, Padang (Foto Irson Maisal)

Perjalanan dilanjutkan ke Bukittinggi yang lebih dikenal dengan sebutan "Paris van Sumatera" yang berdiri pada tahun 1825. Lembah Anai akan menghiasi perjalanan anda menuju Bukittinggi. Air terjun tersebut berada disisi kiri jalan raya Padang - Bukittinggi dengan airnya yang jernih dan sejuk.
Untuk mengetahui lebih banyak Minangkabau anda tidak bisa melewati begitu saja Minangkabau Village Padang Panjang, yang didalamnya terdapat Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau, sejarahnya dan merasakan Minangkabau tempo dulu. Setelah dari situ hidangan lezat dapat anda nikmati berupa sate dengan tekstur daging yang lembut dengan kuah kuning atau makan nasi di beberapa restoran yang sangat menggugah selera.
Bukittinggi sudah mulai beranjak dari masa lalunya. Sejumlah ruko dan pusat perbelanjaan modern mulai mengambil alih pamor bangunan-bangunan lama. Hanya bangunan Pasar Ateh (Pasar atas), pasar bawah dan beberapa toko di Kampuang Cino (Pecinaan) yang masih bertahan. Di samping bangunan bersejarah lainnya seperti Benteng Fort de Kock, Lobang Jepang (Japanese Tunnel), museum Bung Hatta sang Proklamatir Indonesia dan tak kalah ikon kota Bukittinggi yaitu Jam Gadang.
Jam Gadang, ikon Kota Bukittinggi. (Foto Irson Maisal)

Penulis Irson Maisal dengan latar Istano Basa Pagaruyuang di Batusangkar, Kabupaten Tanahdatar.
Kota yang berudara sejuk ini diapit dua gunung api yakni Gunung Marapi dan Gunung Singgalang, ini juga menawarkan Panorama Ngarai Sianok nan eksotik dengan latar belakang Gunung Singgalang yang berdiri gagah menjulang. Lembah hijau nan cantik yang tersohor didunia. Waktu terbaik menikmati panorama ini adalah pagi hari, di mana Gunung Singgalang masih diselimuti kabut pagi. Setelah itu anda bisa berwisata kuliner menyusuri kota Bukittinggi. Banyak menu lokal yang spesifik yang ditawarkan antaranya Martabak Kubang, makan nasi dengan berbagai lauk dan gulai, ada rendang, dendeng balado, ikan bakar, gulai itiak lado hijau (gulai bebek cabe ijo) spesifiknya masakan Kapau. Bagi lenggemar masakan minang (biasa disebut masakan Padang) restoran-restoran disini menawarkan sensasi yang berbeda dibanding restoran sejenis diluar sumbar, karna dimasak dengan bumbu asli selera khas Minangkabau. (Penulis dan Foto oleh Irson Maisal, Padang)

No comments

Powered by Blogger.